wardiyanto. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Counter IC 555

GAMBAR RANGKAIAN IC 555 DAN CARA KERJANYA
Dengan berkembangnya elektronika yang demikian cepatnya, maka makin ditinggallah peralatan elektronika dengan rangkaian-rangkaian transistor, dimana rangkaian-rangkaian tersebut sudah direncanakan oleh pabrik-pabrik semikonduktor sehingga merupakan suatu kemasan yang kompak dan kecil dengan fungsi-fungsi tertentu. Kemasan demikian disebut Integrated Circuit (IC).
IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Para ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Integrated Circuit (IC) merupakan komponen semikonduktor yang di dalamnya dapat memuat puluhan, ratusan atau ribuan atau bahkan lebih komponen dasar elektronik yang terdiri dari sejumlah komponen resistor, transistor, dioda dan komponen semikonduktor yang lain. Komponen-komponen yang ada di dalam IC membentuk suatu subsistem terintegrasi (rangkaian terpadu) yang bekerja untuk suatu keperluan tertentu, namun tidak tertutup kemungkinan dipergunakan untuk tujuan yang lain.
Setiap jenis IC didesain untuk keperluan khusus sehingga setiap IC akan memiliki rangkaian internal yang beragam
Untuk mempermudah pemakaian IC tersebut maka dibentuklah suatu bentuk yang standard. Salah satu standard IC tersebut adalah DIP (Dua Inline Package), dimana kaki-kaki IC tersebut susunannya terdiri dari dua jalur yang simetris dari 8, 14, 16 kaki dan seterusnya.
Untuk mengetahui urutan kaki-kaki tersebut adalah sebagai berikut : urutan kaki 1 s/d 8 atau s/d 14 atau s/d 16, apabila dilihat dari atas IC tersebut adalah berlawanan dengan arah putaran jam, dimana hitngan tersebut dimulai dari ujung yang aad coakan atau titik, untuk jelasnya dapat diperhatikan gambar dibawah ini :
Pada kesempatan ini akan dijelaskan mengenai susunan IC 555 dan aplikasinya sebagai timer.

Fungsi masing-masing pin IC 555 :
Pin 1(Ground). Pin ini merupakan titik referensi untuk seluruh sinyal dan tegangan pada rangkaian 555, baik rangkaian intenal maupun rangkaian eksternalnya.
Pin 2(Trigger). Berfungsi untuk membuat output high, ini terjadi pada saat level tegangan pin trigger dari High menuju < 1/3 Vcc
Pin 3(Output). Output mempunyai 2 keadaan, High dan Low
Pin 4(Reset). Pada saat low, pin 4 akan reset. Pada saat reset, output akan Low. Supaya bisa bekerja, pin 4 harus diberi High.
Pin 5(Voltage Control). Jika pin 5 diberi tegangan, maka level tegangan threshold akan berubah dari 2/3 Vcc menjadi V5. Level tegangan trigger akan berubah dari 2/3 Vcc menjadi V5
Pin 6(Threshold). Untuk membuat output Low, terjadi pada saat tegangan pin 6 dari Low menuju > 1/3 Vcc
Pin 7(Discharge). Output Low, pin 7 akan Low Impedance. Output High, pin 8 akan High Impedance.

Pin 8 (Vcc). Pin ini untuk menerima supply DC voltage yang diberikan. Biasanya akan bekerja jika diberi tegangan 5 –12V(maksimum 18 V). 

CARA KERJA IC 555








Apabila supply diberikan, Vcc=0 Volt. Kaki 2 memberi trigger dari tegangan yang tinggi (Vcc) menuju 1/3 Vcc(<1/3 Vcc), kaki 3(output) akan high dan pada saat tersebut kaki 7 mempunyai nilai hambatan yang besar terhadap Ground atau kaki 7 akan High Impedance. C1 diisi melalui Vcc à R1 à R2 à C1, Setelah 0,7 (R1+R2) C1 detik, maka tegangan C1=2/3 Vcc. Sehingga kaki 3(ouput) akan Low, pada saat tersebut, kaki 7 akan mempunyai nilai hambatan yang rendah sekali terhadap Ground atau pin 7 akan Low Impedance. C1 membuang muatan, setelah 0,7(R2) C1 detik, maka Teg C1=1/3 Vcc. Trigger terjadi lagi sehingga output akan High. Pin 7 akan high Impedance dan C1 diisi kembali.
Gambar pulsa output :
RANGKAIAN IC 555 SEBAGAI TIMER

Cara kerja Rangkaian :
            Pada saat Supply diberikan maka kaki 4 akan bertegangan nol. Jadi rangkaian direset dan output kaki 3 menjadi rendah. Sesaat kemudian kaki 4 akan bertegangan Vcc (High) karena C1 & C2 sudah terisi penuh. Pada saat P1 ditekan maka pin 2 tertrigger sehingga pin 3 (output) akan High dan pin 7 akan mempunyai hambatan yang besar terhadap ground atau pin 7 akan High Impedance. Hal ini menyebabkan TR bekerja sehingga reed switch menutup.
            Pada saat tersebut C3 diisi melalui RA & VR, setelah 1,1 (RA + VR).C3 detik, maka pin 6 (threshold) akan mencapai tegangan 2/3 Vcc sehingga output akan kembali ke Low (rendah) dan TR akan off, reed switch membuka. Karena pada saat tersebut kaki 7 mempunyai nilai hambatan yang rendah terhadap Ground, maka C3 akan membuang muatannya melalui pin 7.
            Jika P2 ditekan maka kaki 3 akan Low dan TR akan off, dengan demikian reed switch akan terbuka.
            Jika P1 ditekan lagi proses tersebut akan berulang lagi. Lamanya lampu menyala yaitu T=1,1 (RA + RVA).C3 detik






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS